Sekolah sambil Kerja  atau Kerja sambil Sekolah di Jepang? Artikel ini mencoba membuat perbandingan antara pelajar yang ke Jepang untuk 1). sekolah, 2). sekolah sambil kerja, dan 3). kerja sambil sekolah. Maksud perbandingan bukan untuk menyatakan yang satu lebih baik daripada yang lain. Tetapi, perbandingan untuk mengungkap motivasi, pola pembiayaan dan penggunaan waktu pelajar Indonesia dan pelajar asing yang sekolah di Jepang. Pengelompokan menjadi tiga dan pemberian ciri-khas untuk setiap kelompok berdasarkan pengalaman JIN selama ini. Pengelompokan menjadi tiga bukan yang paling akurat, tapi pengelompokan tersebut secara penalaran masuk akal, mudah dibuat, dan merepresentasikan dua kutup sekolah dan kerja, serta yang di tengah-tengah. Yang dimaksud kerja pada artikel ini adalah kerja part-time, paruh waktu, atau dalam bahasa Jepang disebut arubaito (baito), bukan kerja full-time.

Latar belakang ekonomi keluarga, informasi tentang Jepang yang didapatkan dari network masing-masing, dan tujuan yang ingin dicapai, akan mempengaruhi pelajar akan memiliki motivasi untuk sekolah, sekolah sambil kerja atau kerja sambil sekolah di Jepang. Perbandingan antara motivasi, pembiayaan, dan penggunaan waktu tiga kelompok tersebut ditampilkan pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Perbandingan antara Sekolah, Sekolah sambil Kerja atau Kerja sambil Sekolah di Jepang
[table “” not found /]

SEKOLAH

Pelajar yang masuk dalam kelompok ini adalah pelajar yang pergi ke Jepang dengan motivasi untuk sekolah. Biaya sekolah/kuliah dan biaya hidup ditanggung oleh orang-tua. Karena biaya ditanggung oleh orang-tua, pelajar memiliki banyak waktu untuk belajar mandiri di luar jam sekolah. Karena biaya dari orang-tua cukup, pelajar tidak kerja part-time. Pelajar seperti ini memiliki kesempatan besar untuk fokus mendalami materi pelajaran dari sekolah atau universitas, atau belajar secara mandiri. Pelajar juga mememiliki kesempatan besar untuk mengembangkan diri melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah seperti homestay, pelatihan, workshop, seminar, kegiatan sukarela, atau kegiatan eksplorasi budaya dan kota-kota di Jepang secara mandiri.

SEKOLAH SAMBIL KERJA

Pelajar dalam kelompok ini memiliki motivasi untuk sekolah atau kuliah di Jepang. Biaya sekolah/kuliah ditanggung orang-tua, tetapi sebagian biaya hidup didapatkan dari kerja part-time. Misalnya, biaya hidup yang bersifat requirement (harus ada) seperti biaya kebutuhan primer seperti biaya sewa apartemen, biaya makan/minum, dan transportasi masih ditanggung orang-tua. Tetapi, biaya untuk hiburan, biaya sosialisasi, biaya hobby, biaya jalan-jalan, biaya shopping, dan biaya kebutuhan sekunder lainnya didapatkan dari kerja part-time.

Pelajar dapat memilih jenis pekerjaan dan waktu kerja part-time, agar kerja part-time tidak hanya untuk mendapatkan tambahan biaya hidup, tetapi juga untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di luar sekolah, latihan soft-skill (seperti disiplin, tanggung-jawab, melayani, mendengarkan orang lain, dll), mendapatkan teman baru/pacar, atau untuk pengembangan diri lainnya. Jenis pekerjaan dapat dipilih yang cenderung work smart, bukan sekedar work hard. Waktu kerja part-time juga dapat dipilih agar tujuan utama untuk sekolah tidak terganggu, tetapi sebaliknya semakin tercapai. Misalnya, kerja part-time hanya di hari sabtu/minggu, liburan panjang, atau di waktu-waktu yang membutuhkan selingan/penyegaran di antara kesibukan sekolah.

KERJA SAMBIL  SEKOLAH 

Pelajar dalam kelompok ini memiliki motivasi mendapatkan penghasilan dan bekerja di Jepang cenderung lebih kuat daripada motivasi untuk sekolah. Motivasi bekerja cenderung kuat, dapat disebabkan oleh faktor internal seperti minat untuk sekolah/belajar memang tidak kuat atau faktor eksternal seperti pembiayaan dari orang-tua tidak cukup. Sehingga, bekerja mungkin bukan pilihan tetapi kebutuhan. Pelajar dalam kelompok ini mungkin menghadapi situasi dilematik, satu sisi ingin mengembangkan diri dengan sekolah tetapi sisi lain butuh bekerja part-time untuk membiayai sekolah dan kehidupan di Jepang. Pada situasi sulit yang dihadapi, yang dipilih adalah sekolah sambil kerja, tetapi karena porsi kerja yang dilakukan lebih banyak daripada belajar, sehingga kenyataan yang terjadi adalah kerja sambil sekolah. Kerja sambil sekolah tidak mudah. Hanya pelajar yang tangguh, disiplin, dan memiliki integritas (keteguhan pada prinsip) yang sanggup mencapai ‘tujuan sekolah’ meskipun kerja sambil sekolah.

Konteks ‘kerja sambil sekolah’ pada artikel ini adalah konteks pelajar yang pergi ke Jepang menggunakan visa pelajar. Secara de jure (formal/hukum) yang dilakukan adalah sekolah sambil kerja part-time. Tetapi, secara de facto (informal/kenyataan di lapangan) yang dilakukan adalah kerja sambil sekolah. Konteks ini berbeda dengan mereka yang berada di Jepang menggunakan visa kerja. Mereka yang berada di Jepang dengan visa kerja, apabila mereka mengikuti sekolah tambahan, secara de jure dan de facto adalah kerja sambil sekolah.

Rekomendasi

Untuk informasi, peraturan pemerintah Jepang, pelajar asing dapat kerja part-time maksimal selama 28 jam dalam satu minggu. Peraturan ini wajib diikuti. Pelanggaran akan mengakibatkan visa dicabut oleh pemerintah Jepang. Di antara tiga pilihan: sekolah, sekolah sambil kerja atau kerja sambil sekolah di Jepang, JIN merekomendasikan sekolah atau sekolah sambil kerja. Bagi mereka yang masuk ke Jepang dengan visa pelajar, JIN  tidak merekomendasikan ‘kerja sambil sekolah’. Visa pelajar hanya untuk pelajar yang pergi ke Jepang dengan tujuan sekolah, meskipun misalnya kerja part-time untuk menunjang biaya hidup.

Lihat artikel-artikel lain di blog JIN yang relevan dengan topik Sekolah sambil Kerja atau Kerja sambil Sekolah di Jepang.

Wujudkan impian

Hubungi JIN untuk mewujudkan impian sekolah, kuliah, tinggal, ataupun bekerja di Jepang. Hubungi JIN di info@jin.co.id, Tel/WA 022-20451463/0812-1477-937, LINE jin_office, facebook japan.indonesia.network, atau follow instagram kami japan.indonesia.network

Featured image: jam istirahat makan siang di plaza Osaka Station. Foto @Japan Indonesia Network. Ikuti kami dan bagikan informasi tentang JIN dengan klik LIKE atau SHARE di bawah ini: