Sebuah mobil mewah melaju di jalan raya di Bandung. Tiba-tiba kaca mobil terbuka, dan seseorang di dalam mobil terlihat membuang sampah ke jalan. Penumpang mobil, mungkin telah sekolah dari SD, SMP, SMA atau bahkan universitas. Dia telah mengikuti pendidikan formal, tetapi agaknya pendidikan yang telah dia ikuti belum berhasil. Perhatian ke lingkungan rendah. Membuat bagian dalam mobilnya bersih, dan membiarkan lingkungannya kotor. Yang dipikirkan diri sendiri, yang di luar diri sendiri, biarlah dipikirkan oleh orang lain. Pendidikan tidak membuat dia menjadi terpelajar.

Beberapa pekerja bangunan rajin bekerja, di saat atasan berada di tempat kerja. Tetapi, saat atasan tidak berada di tempat, duduk-duduk santai sambil merokok meskipun di jam kerja. Seenaknya saat tidak ada yang mengawasi. Tanggung-jawab terhadap pekerjaan rendah. Seandainya mereka pernah sekolah, sekolah tidak berhasil membuat mereka menjadi terpelajar.

Pegawai yang menduduki jabatan tinggi di institusi pemerintah, secara diam-diam menggunakan uang pemerintah, untuk kepentingan pribadi. Uang yang menjadi hak orang lain diambil untuk diri-sendiri dan keluarganya. Rezeki yang sewajarnya dinikmati oleh banyak orang, dinikmati oleh diri sendiri. Komitmen untuk menyejahterahkan orang lain tipis. Komitmen untuk menyenangkan diri sendiri tebal. Menggunakan uang publik untuk kepentingan diri sendiri, merupakan bukti bahwa dia tipe self-center. Pendidikan telah membuat pengawai tersebut memiliki jabatan, tetapi pendidikan tidak berhasil membuat dia menjadi terpelajar.

Di nusantara, masih banyak orang yang sekolah dan mengikuti pendidikan, tetapi tetap saja tidak terpelajar, alias kurang-ajar. Seseorang yang hanya memikirkan diri sendiri, tidak tahu bagaimana bermasyarakat, tidak memikirkan kepentingan orang lain, tidak memiliki komitmen, tanggung-jawab dan kedisiplinan, dalam masyarakat kita disebut sebagai orang yang kurang-ajar. Orang yang kurang-ajar orang yang sikapnya buruk.

Sekolah ‘yang baik’ tidak hanya membuat para muridnya terdidik tetapi juga terpelajar. Seseorang yang ‘terdidik’ memiliki pengetahuan (knowledge) dan juga ketrampilan (skill). Seseorang yang ‘terpelajar’ memiliki sikap (attitude) yang baik. Apabila kita berwisata atau sekolah ke negara maju, atau berinteraksi dengan orang-orang yang berasal dari negara maju, akan dapat dipahami bahwa negara maju menjadi maju karena orang-orangnya maju, aka terdidik dan terpelajar.

Apabila pernah berwisata atau sekolah di Jepang, akan terasa memang Jepang tempat yang tepat untuk belajar sehingga menjadi terdidik dan terpelajar. Berminat sekolah ke Jepang? Hubungi JIN di info@jin.co.id, Tel/WA 022-20451463/0812-1477-937, LINE jin_office atau follow instagram kami japan.indonesia.network
Dapatkan berita terbaru dari JIN dengan klik:

Foto©harianterbit.com